Jumat, 25 Juli 2008

my life


Apa sesungguhnya arti hidup ini?
Bangun pagi, kadang sarapan kadang tidak
Pergi ke suatu tempat, berkutat
Pulang,
Matahari terbenam
Istirahat
Pejamkan mata
Mimpikan mimpi
Tentang indah sebuah padang berbias mentari

Apa yang kau cari dalam hidup ini?
Uang?
Kuasa?
Popularitas…atau hanya
Cinta?
Yang mana? Cinta sejati atau yang semu?
Cinta yang ada dihati atau di bibir saja?

Apa yang kau ingin dari hidup ini?
Kala airmata bergulir sebab kau mendapat musibah
Atau ketika tawa bertingkah sebab kau mendapat anugrah
Apa yang hidup bisa berikan
Selain janji
Yang belum tentu tertepati

Mengapa kau ingin hidup?
Bukankah tidur lebih baik jika kita terus didera gulana?
Bukankah mati masih lebih baik jika raga tlah tak berdaya?
Bukankah sembunyi lebih baik dari sekedar melongok tetangga
Lewat jendela?

Hidup kita
Hakikatnya adalah sebatang kara
Tak ada yang lain hanya kau dan Dia
Semua datang dan pergi
Tak ada yang abadi
Kecuali Dia yang Maha Memandang
Dengan kasih tak terbalas

Hidup kita
sejatinya adalah pencarian tanpa henti
jauh ke dalam diri sendiri
lewat mata orang lain
lewat pikir orang lain
tapi rahmat-Nya
sekalipun tak pernah tertukar
karena benar
hidup ini
adalah pencarian hakiki
makna dan fungsi diri sendiri
agar hasilnya dapat kita bawa pulang
sebagai laporan pada yang Maha Penyayang
lalu bertanya…

Apakah benar ini diriku ya Rabb?
Apakah benar caraku mendefinisikan kefanaanku
Di hamparan suci bumi-MU
Apakah dosaku telah luruh
Dengan 5 kali menyelam dalam
Ke sungai kesucian?
Dengan rangkaian zikir dan sholawat
Yang kadang lupa kulafadzkan

Apakah benar ini hatiku ya Kekasih?
Seorang saja yang kurindukan
Lebih dari rindu matahari pada rembulan
Seorang mulia yang membuat jantungku nyaris lepas
Karena kebas
Oleh rahasia
Oleh rasa ingin jumpa
Oleh gila ingin menyentuh tangannya yang mulia
Kekasih-MU
Satu-satunya Kekasih-Mu
Sebab muasal dunia dan seisinya

Tolong aku wahai yang Maha Rindu
Ijinkan bertemu walau sekejap
Agar kutahu wajah mulia kekasih-Mu itu
Agar dapat kusentuh tangannya yang mulia
Karena dada ini sudah terlampau bara
Semoga akhirnya sampai jua pada Engkau
Muara segala yang fana..